A. Persamaan Parametrik
Bentuk
umum persamaan parametri dari suatu kurva bidang adalah
Jenis
kurva bidang ada 4 macam, yaitu:
(1) Kurva tertutup sederhana
(tidak memiliki titik potong, titik pangkal dan titik akhir bertemu disatu titik)
(2) Kurva tertutup tidak sederhana
(berpotongan disatu titik, titik pangkal dan titik akhir bertemu disatu titik)
(berpotongan di satu atau lebih titik, titik pangkal dan titik akhir tidak bertemu)
Suatu
kruva dikatakan tertutup apabila titik ujung pangkalnya berimpit. Sutau kurva
dikatakan sederhana, apabila kurva tersebut tidak mempunyai titik potong (dua
nilai atau lebih memberikan titik titik yang sama).
Persamaan
parametrik suatu kurva dapat dinyatakan ke dalam persamaan Kartesius dengan
cara melenyapkan parameternya. Untuk melenyapkan parameternya, kadang
menggunakan cara substitusi atau menentukan hubungan dari parameternya.
Setiap
persamaan Kartesius dapat dinyatakan sebagai persamaan parameternya dan
sebaliknya kadang kadang suatu kurva dapat dinyatakan dengan persamaan
parameternya yang sederhana, tetapi jika dinyatakan dalam persamaan Kartesius
menjadi lebih rumit. Kurva dari suatu persamaan parametrik merupakan kurva
berarah.
Teorema:
B. Vektor Pada Bidang
Banyak
besaran besaran yang kita jumpai dalam kehidupan sehari hari, misalnya berat,
panjang, volume, muatan listrik dan luas. Besaran ini dapat dinyatakan dengan
suatu bilangan. Besaran seperti ini
dinamakan skalar. Ada besaran lain
seperti kecepatan, gaya, torsi, pergeseran/perpindahan, yang untuk
menggambarkannya selain dengan bilangan memerlukan arah. Besaran seperti ini
dinamakan vektor. Vektor digambarkan
seperti anak panah (ruas garis berarah). Panjang ruas garis menyatakan besarnya
vektor dan arah anak panah menyatakan ara vektor. Selanjutnya, vektor
didefenisikan sebagai berikut:
Vektor
adala himpunan ruas garis berarah yang mempunyai besar dan arah yang sama.
Suatu
vektor dapat diberi simbol dengan salah satu anggotanya sebagai wakil. Misalnya
pada gambar 1, ruas ruas garis berarah itu mempunyai besar dan arah sama, maka
vektor itu dapat dinyatakan dengan simbol
Dalam
literatur ada beberapa simbol untuk wakil vektor, antara lain:
Suatu
vektor yang titik pangkal tertentu dan vekto vektor lainnya harus mempunyai
titik pangkal tertentu itu, maka vektor demikian disebut vektor posisi (vektor letak).
(Gambar 2)
Pada gambar 2, vektor
vektor posisi titik titik A, B, C, dan P masing masing terhadap titik O
berturur turut adalah
Mencari
suatu posisi vektor:
Misalkan
pada vektor v, terletak di titik
A(1,1) dan B(2,3) maka untuk mencari posisi vektor sebenarnya adalah dengan
cara:
Jadi,
Dan
untuk mencari nilai vektornya:
Maka,
nilai vektornya
I. Penjumlahan Vektor
Terdapat
2 cara dalam penjumlahan vektor pada bidang, yaitu:
(a) Cara segitiga
Untuk memperoleh jumlah (resultante) dua vektor, misalnya
(b) cara jajaran genjang
II. Pengurangan Vektor
(a) Cara segitiga
Cara ini dilakukan sama dengan penjumlahan, tetapi hanya berbeda
arah vektornya, seperti contoh berikut:
(b) Cara jajaran genjang
Sama halnya dengan penjumlahan vektor pada bidang.
Teorema:
III. Perkalian Vektor
Perkalian
ini dinamakan hasil kali titik atau hasil kali skalar yang dilambangkan dengan
Perkalian
ini didefenisikan sebagai berikut:
Teorema:
Mummys Gold Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusFind your way 포천 출장샵 around 하남 출장안마 the casino, find the perfect place to stay and play, and discover 광주 출장샵 the perfect place for you. With 목포 출장샵 over 7000 of the hottest 전주 출장마사지 slots and table games