Kurva berderajat Dua terbagi atas:
A. LINGKARAN
1. Persamaan Umum
Pada kurva berderajat Dua, terdapat pada (Gambar 3.1.1), sebagai berikut:
1. Garis direktris adalah Garis Arah
2. Esentrisitas adalah orbit suatu benda astronomi adalah jumlah ketika orbitnya melenceng dari lingkaran sempurna, 0 berarti lingkaran sempurna, dan 1,0 adalah parabola, dan tidak lagi berupa orbit tertutup. Namanya berasal dari parameter irisan kerucut, karena setiap orbit Kepler adalah irisan kerucut.
(Gambar 3.1.1)
Untuk Persamaannya:
Perhatikan (Gambar 3.1.2)
(Gambar 3.1.2)
Contoh Soal:
2. Garis Singgung (Tangent) Lingkaran
Perhatikan (Gambar 3.2.1)
(Gambar 3.2.1)
OP
= jari – jari
l = garis singgung di P (garis singgung tegak
lurus dengan jari – jari)
B. ELLIPS
Ellips
memiliki nilai eksentrisitas numerik e < 1Contoh
nyata dari ellips adalah Orbit Planet
Untuk
keterangan:
a. 2
titik acuan untuk menggambar ellips adalah P dan Q
b. F1 dan F2 adalah titik
Fokus
Suatu garis lurus dapat memotong ellips,
menyinggung atau tidak memotong dan tidak menyinggung ellips. Dalam hal yang
terakhir garis dan ellips tidak mempunyai titik persekutuan. Kita akan mencari
persamaan garis singgung yang gradiennya m.
Misalkan persamaan garis yang gradiennya
m adalah y = mx + p dan persamaan ellips
Absis
titik titik potong garis dan
ellips diperoleh dari
Garis
akan menyinggung ellips jika titik titik potongnya berimpit. Hal ini terjadi apabila persamaan
kuadrat di atas mempunyai dua akar yang sama atau apabila diskriminannya sama
dengan nol.
Sifat utama garis singgung:
Garis
singgung disuatu titik
pada ellips membagi dua sama besar sudut antargaris penghubung titik itu dengan
titik api yang satu dan perpanjangan garis penghubung titik api tersebut dengan
titik api lainnya.
sifat sifat garis kutub:
1. Jika titik Q terletak pada garis kutub p
dari titik P maka garis kutub q dari titik Q melalui P.
2. Jika suatu titik P menjalani suatu garis
q, maka garis kutub p dari titik P berputar pada titik Q, yaitu kutub dari
garis q.
tempat
kedudukan titik titik potong garis singgung pada ellips yang saling tegak lurus
adalah berupa lingkaran dengan persamaan x2+y2=a2+b2
tingkatan ini disebut lingkaran orthoptis dari Monge.
Tempat
kedudukan titik titik potong garis singgung pada ellips dengan garis yang tegak
lurus padanya yang ditarik dari titik api adalah berupa lingkaran dengan
persamaan x2+y2=a2 lingkaran ini disebut
lingkaran titik kaki.
Dalil I dari
Apollonius:
Jumlah
kuadrat dari dua garis tengah sekawan sama dengan jumlah kuadrat sumbunya.
Dalil II dari
Apollonius:
Luas
jajaran genjang yang mengelilingi ellips pada garis tengah sekawan sama dengan
luas panjang pada sumbunya.
C. HIPERBOLA
Hiperbola
adalah tempat kedudukan titik titik yang selisish jaraknya terhadap dua titik
tertentu tetap besarnya. Hiperbola juga bisa disebut sebagai tempat kedudukan
titik titik yang perbandingan jaraknya terhadap suatu titik dan garis tertentu
tetap besarnya dan perbandingan ini lebih besar dari 1.
Titik
tertentu ini adalah titik api dan garis tertentuk ini adalah garis arah yang
bersesuaian dengan titik apinya.
Persamaan
asimtot asimtot hiperbola adalah
Persamaan
garis garis arah hiperbola adalah
Persamaan
garis singgung pada hiperbola
a) dengan gradien m
Sifat
utama garis singgung:
Garis
singgung suatu titik pada hiperbola membagi dua sama besar sudut sudut antara
garis garis yang menghubungkan titik singgung dengan titik titik api.
Dalil I dari Apollonius:
Selisih
kuadrat garis garis tegah sekawan suatu hiperbola sama dengan selisih kuadrat
sumbu sumbunya.
Dalil II dari Apollonius:
Luas
jajaran genjang pada garis garis tengah sekawan sama dengan luas persegi
panjang pada sumbu sumbunya.
D. PARABOLA
Definisi:
Parabola
adalah tempat kedudukan titik titik yang bergerak sama dari suatu titik dan
suatu garis tertentu.
Titik
itu disebut titik api dan garis tertentu itu disebut garis garis arah
(direktris)
Persamaan
puncak parabola adalah y2=2 px
Titik
O(0,0) adalah puncak parabola
P
disebut parameter parabola.
Eksentrisitas
numerik parabola adalah e = 1
(1) Jika sumbu simetri berimpit dengan sumbu x,
titik puncak parabola berimpit dengan titik asal parabolanya terletak pada
setengah bidang sebelah kanan, maka persamaan parabolanya
(2) Jika sumbu simetri berimpit dengan sumbu x,
titik puncak parabola berimpit dengan titik asal parabolanya terletak pada
setengah bidang sebelah kiri, maka persamaan parabolanya
(3) Jika sumbu simetri berimpit dengan sumbu y,
titik puncak parabola berimpit dengan titik asal dan parabolanya terletak pada
setengah bidang sebelah atas, maka persamaan parabolanya
(4) Jika sumbu simetri berimpit dengan sumbu y,
titik puncak parabola berimpit dengan titik asal parabolanya terletak pada
setengah bidang sebelah bawah, maka persamaan parabolanya
Sifat utama garis singgung:
a. Garis
singgung di suatu titik pada parabola membagi dua sama besar sudut antara garis
yang menghubungkan titik singgung dengan titik api dan garis yang melalui titik
singgung sejajar dengan sumbu x.
b. Tempat
kedudukan titik titik tengah tali busur pada parabola y2=2px yang
sejajar dengan garis yang gradiennya m adalah suatu garis yang sejajar sumbu x
dengan persamaan
c. Tempat
kedudukan titik potong garis garis singgung pada parabola y2=2px
yang saling tegak lurus dalah suatu garis dengan persamaan
d. Persamaan
ini merupakan persamaan garis arah parabola dan disebut juga garis orthoptis
dari Monge.
e. Tempat
kedudukan titik titik potong garis garis yang melalui titik api dan tegak lurus
garis garis singgung pada parabola adalah garis x=0 atau sumbu y. Garis ini
disebut juga garis titik kaki.